Breaking News

Kesaksian Santri Selamat Ponpes Al Khoziny: “Antara Sadar dan Bermimpi dalam Gelap”

  

penanasionalnews.org Sidoarjo – Dua malam terkubur di bawah reruntuhan beton, Alfatih Cakra Buana (14), santri Pondok Pesantren Al Khoziny, akhirnya berhasil dievakuasi tim SAR gabungan. Dengan tubuh lemah, ia merangkak keluar setelah tim memastikan jalur aman.

“Saya dengar suara samar dari luar bilang ‘sabar ya dik’, saya jawab ‘nggih pak’. Begitu terus, sampai akhirnya pingsan,” kenang Alfatih dengan suara lirih saat ditemui awak media.

Selama hampir 70 jam, yang ia lihat hanyalah kegelapan. Tubuhnya terjebak miring, hanya kepalanya yang tidak tertimbun material, menciptakan ruang kecil yang membuatnya tetap bisa bernapas.

“Sempat ada selang air, saya minum, tapi terasa seperti mimpi. Badan saya sulit bergerak, rasanya tidur sangat lama,” ujarnya.

Pada Rabu (1/10) malam, suara ketukan dari tim penyelamat membangunkan Alfatih. Lubang kecil di antara reruntuhan menjadi jalan keluarnya. “Saya disuruh merangkak, lalu langsung masuk ambulans. Begitu sadar, saya cuma bilang ‘tolong belikan es’,” tambahnya.

Tangis Haru Sang Ayah

Ayah Alfatih, Abdul Hannan Ikhsan, tak kuasa menahan air mata saat mendapat kabar anaknya termasuk yang selamat. “Saya tak henti-hentinya membaca salawat. Kalau memang ditakdirkan hidup, pasti selamat,” ucapnya.

Di posko evakuasi, Hannan menyaksikan sendiri ambulans yang membawa para korban. Saat tahu anaknya selamat, rasa syukur bercampur haru pecah di tengah kecemasan para orang tua lain yang masih menunggu kepastian nasib putra mereka.

“Alfatih kini bukan hanya anak saya, tapi anak kita semua. Semoga semua orang tua yang diuji diberi ketegaran,” ungkap Hannan.

Menuju Pemulihan

Setelah menjalani pemeriksaan medis, kondisi Alfatih dinyatakan stabil. Ia hanya mengalami luka ringan pada beberapa bagian tubuh. Hannan berharap putranya segera pulih, baik fisik maupun mental.

Ketika ditanya keinginannya, Alfatih menjawab singkat, “Mau motor dua tak.” Sementara adiknya, lewat panggilan video, tak sabar menunggu kepulangannya.

Meski masih harus menunggu persetujuan dokter, keluarga besar Hannan akhirnya bisa bernapas lega. “Baru kali ini saya bisa makan dan mandi dengan tenang, setelah tahu anak saya selamat,” katanya.

(Red.EH)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Pena Nasional News