Breaking News

Mengenal Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Satu-satunya Warga Sipil yang Dianugerahi Pangkat Jenderal

  

penanasionalnews.org Jakarta — Pemberian pangkat kehormatan kepada tokoh-tokoh nasional bukanlah hal baru di Indonesia. Tradisi ini sudah berlangsung sejak masa kepemimpinan Presiden Sukarno hingga kini. Namun, tahukah Anda bahwa satu-satunya warga sipil yang pernah menerima pangkat Jenderal Bintang Empat adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX?

Tokoh kharismatik asal Yogyakarta itu menerima pangkat kehormatan Jenderal (Tituler) langsung dari Presiden Sukarno dalam sebuah upacara kenegaraan di Istana Merdeka pada 14 Januari 1960.

Dalam pidatonya, Presiden Sukarno menyampaikan bahwa penganugerahan tersebut bukan sekadar simbol militer, melainkan bentuk penghormatan bangsa atas dedikasi dan pengorbanan besar Sri Sultan bagi Republik Indonesia.

“Pangkat Jenderal Kehormatan yang saya sematkan pada pundak Saudara Hamengkubuwono sesungguhnya disematkan oleh hati bangsa Indonesia,” ujar Sukarno kala itu.

Peran Besar di Masa Revolusi

Penganugerahan tersebut dianggap sangat layak, mengingat peran strategis Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendukung utama Proklamasi 1945, sekaligus tokoh yang berjasa besar mempertahankan eksistensi Republik ketika pemerintahan berpindah ke Yogyakarta.

Sri Sultan juga dikenal sebagai konseptor Serangan Umum 1 Maret 1949, sebuah operasi militer yang membuktikan bahwa Republik Indonesia masih eksis di tengah agresi Belanda. Selain itu, beliau sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Hatta (1949–1950).

Simbol Diplomasi dan Kepercayaan Dunia

Ketika masa pemerintahan Presiden Soeharto dimulai, Sri Sultan kembali memainkan peran penting di tingkat internasional. Ia melakukan perjalanan diplomasi ke berbagai negara untuk meyakinkan dunia bahwa Indonesia tetap berdiri tegak sebagai negara berdaulat.

Berkat reputasi dan kredibilitasnya, Sri Sultan HB IX bahkan menjadi jaminan moral (personal guarantee) bagi masuknya investasi asing ke Indonesia. Pada 17 Januari 1969, beliau memasang iklan di surat kabar internasional The New York Times berjudul “Five Years From Now You Could Be Sorry You Didn’t Read This Ad”, menandatangani sendiri kampanye tersebut sebagai bentuk promosi kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia.

Tradisi Pemberian Pangkat Kehormatan

Sejak masa Sukarno hingga kini, sejumlah presiden Indonesia tercatat pernah memberikan pangkat kehormatan kepada tokoh tertentu — sebagian besar berasal dari kalangan militer atau pejabat tinggi negara.

Namun, hingga saat ini, Sri Sultan Hamengkubuwono IX tetap menjadi satu-satunya warga sipil dalam sejarah Indonesia yang menerima pangkat kehormatan Jenderal Bintang Empat.

Dedikasinya terhadap bangsa, kepemimpinannya yang bijak, serta semangat pengabdiannya yang tanpa pamrih menjadikan beliau sebagai simbol kehormatan dan patriotisme yang melampaui batas profesi dan jabatan.

(Red.EH)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Pena Nasional News